Kembali ke Berita
Penjualan Bersih 2015 Naik 4.6% Menjadi IDR 17.9 T, Margin Laba Bruto Naik 50 bps di Tengah Lemahnya Ekonomi
31 Maret 2016

(31 Maret 2016) PT Multipolar Tbk ("Multipolar", IDX: MLPL) hari ini melaporkan pendapatan konsolidasian selama tahun 2015 sebesar IDR 17,9 trilyun, naik 4,6% dari IDR 17,1 trilyun di tahun 2014, dan perbaikan margin laba bruto sebesar 50 basis points menjadi 18,3% dibandingkan 17,8% di tahun 2014.

Tahun 2015 merupakan tahun yang menantang bagi Multipolar karena perlambatan ekonomi domestik dan terus melemahnya mata uang Rupiah, yang berakibat melemahnya daya beli masyarakat Indonesia. Sementara beberapa anak usaha dan asosiasi Multipolar dapat terus menghasilkan performa yang baik dalam kondisi ini, beberapa lainnya kurang dapat menghasilkan performa yang diharapkan. Hal ini, ditambah dengan kerugian pencatatan mata uang asing dan biaya one-time konversi dan pengalihan bisnis Hipermart di China, menghasilkan pencatatan kerugian sebesar IDR 1.2 trilyun.

SEGMEN RITEL
MPPA, salah satu peritel terbesar dan peritel FMCG dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, terus mendorong bisnisnya dengan merek-merek yang sudah dikenal masyarakat: Hypermart, Foodmart, and Boston Health & Beauty. Di tahun 2015, MPPA memperkenalkan beberapa format barunya antara lain Foodmart Primo (supermarket untuk kalangan menengah keatas), FMX (convenience store) dan SmartClub (format grosir). Di tengah perlambatan ekonomi, MPPA berhasil membuka 33 gerai baru, sehingga pada akhir tahun 2015 MPPA memiliki 293 gerai multiformat di 68 kota di Indonesia. MPPA membukukan penjualan IDR 13,9 trilyun di tahun 2015 atau naik 2,5% dari 2014, sementara laba bersih IDR 183 miliar berada di bawah perkiraan, seiring dengan kebijakan manajemen dalam mengelola kelebihan stok akibat melemahnya permintaan pasar.

Matahari Department Store e (IDX: LPPF) membukukan hasil yang sangat baik di tahun 2015. Total penjualan kotor naik 10,8% menjadi hampir IDR 16 trilyun di tahun 2015 dan laba bersih naik 25,5% menjadi IDR 1,8 trilyun. Pada akhir tahun 2015, Matahari Department Store mengoperasikan 142 gerai di 66 kota di Indonesia, setelah membuka 11 gerai baru di tahun 2015. Performa Matahari Department Store yang sangat baik ini merupakan hasil fokusnya pada kualitas dan nilai dari pilihan produknya, diperkuat oleh resiliensi target pasar menengah.

Di China, manajemen berfokus pada pengembangan Robbinz department store yang telah menunjukkan hasil penjualan dan keuntungan yang menjanjikan, termasuk mengkonversi dan mengalihkan bisnis Hipermart untuk mendukung pengembangan Robbinz. SEGMEN TECHNOLOGI, MULTIMEDIA & TELEKOMUNIKASI

TECHNOLOGY, MULTIMEDIA & TELECOMMUNICATIONS SEGMENT
Multipolar Technology y (IDX: MLPT) dan anak-anak usahanya menyumbangkan penjualan bersih konsolidasian senilai IDR 2.1 trilyun, tumbuh 8,9% dari tahun sebelumnya. Margin laba bruto juga membaik 78 basis point sebagai hasil usaha manajemen meningkatkan fokus pada bisnis solusi dan jasa, termasuk cloud computing, big data, analytics, security, mobility dan business process managed services, menghasilkan keuntungan bersih IDR 97,2 milyar di tahun 2015, naik 44,9% dari tahun sebelumnya. Anak usaha MLPT, Graha Teknologi Nusantara akan meluncurkan bisnis data center di pertengahan tahun 2016 berlokasi di Lippo Cikarang, dengan menawarkan data center Rate 3 dan Rate 4- ready melalui kerjasama dengan Mitsui & Co, Jepang.

BigTV, penyedia layanan TV satelit dengan channel terbanyak dan jumlah saluran definisi tinggi terbanyak, membukukan kenaikan penjualan 36% dari tahun sebelumnya menjadi IDR 249 milyar di tahun 2015, dengan laba bruto IDR 103 milyar di tahun 2015. BigTV terus meningkatkan tawaran paket produk dan strategi penetapan harganya untuk terus membangun basis pelanggannya.

First Media a (IDX: KBLV) membukukan penjualan sebesar IDR 1,1 trilyun di tahun 2015, 47,5% lebih rendah dari tahun sebelumnya, sebagai efek dekonsolidasi Link Net di tahun 2014. KBLV juga mencatat kerugian bersih IDR 1,5 trilyun dibandingkan laba bersih IDR 7,9 trilyun di tahun 2014, selain karena efek dekonsolidasi Link Net, juga disebabkan oleh naiknya biaya akuisi pelanggan baru, biaya peralatan komunikasi serta kenaikan tarif sewa base transceiver station. Keuntungan tahun 2014 KBLV termasuk keuntungan dari divestasi saham Link Net sebesar IDR 7.8 trilyun.

Multipolar, salah satu perusahaan Lippo Group, merupakan holding company dengan fokus di segmen ritel dan TMT (Teknologi, Multimedia & Telekomunikasi). Dalam segmen ritel, Multipolar memiliki kepemilikan 50,2% di Matahari Putra Prima, jaringan hipermaket terluas dan 20,5% di Matahari Department Store, department store terbesar di Indonesia serta usaha ritel lainnya. Dalam segmen TMT, Multipolar memiliki 80% kepemilikan di Multipolar Technology (MLPT) - IT system integrator, outsourcing dan services provider terkemuka, 33,7% kepemilikan di First Media - penyedia layanan TV kabel dan internet pita lebar terbesar di Indonesia, 65% kepemilikan di IMTV - salah satu layanan TV satelit berbayar dengan perkembangan terpesat di Indonesia dengan BigTV, serta beberapa usaha lainnya di segmen TMT.

Untuk informasi lebih lanjut mohon hubungi:
Benny Haryanto
Head of Investor Relations PT Multipolar Tbk.
Email: investor.relation@multipolar-group.com